Terapi Gestalt dikembangkan oleh Frederick Perls adalah bentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahwa individu harus menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi jika mereka berharap mencapai kematangan. Asumsi dasar terapi gestalt adalah bahwa individu mampu menangani sendiri masalah-masalah hidupnya secara efektif. Tugas utama terapis adalah membantu klien agar mengalami sepenuhnya keberadaanya di sini dan sekarang dengan menyadarkannya atas tindakannya mencegah diri sendiri merasakan dan mengalami masa sekarang.
Pandangan Gestalt adalah bahwa individu memilki kesanggupan memikul tanggung jawab pribadi dan hidup sepenuhnya sebagai pribadi yang terpadu. Disebabkan oleh masalah-masalah tertentu dalam perkembangannya, individu membentuk berbagai cara menghindari masalah, dan karenanya menemui jalan buntu dalam pertumbuhan pribadinya.
Terapi menyajikan intervensi dan tantangan yang diperlukan, yang bisa membantu individu memperoleh pengetahuan dan kesadaran sambil melangkah menuju pertumbuhan. Dengan mengakui dan mengalami penghambat-penghambat pertumbuhannya, maka kesadaran individu akan penghambat-penghambat itu akan meningkat sehingga dia kemudian bisa mengumpulkan kekuatan guna mendapatkan keberadaan yang lebih otentik dan vital.
Terapi Gestalt memiliki beberapa sasaran penting yang berbeda. Sasaran dasarnya adalah menantang klien agar berpindah dari "didukung oleh lingkungan" kepada "didukung oleh diri sendiri". Menurut Perls (1969), sasaran terapi adalah menjadikan pasien tidak tergantung pada orang lain, menjadikan pasien menemukan sejak awal bahwa dia bisa melakukan banyak hal, lebih banyak daripada apa yang dipikirkannya.
Pandangan Gestalt adalah bahwa individu memilki kesanggupan memikul tanggung jawab pribadi dan hidup sepenuhnya sebagai pribadi yang terpadu. Disebabkan oleh masalah-masalah tertentu dalam perkembangannya, individu membentuk berbagai cara menghindari masalah, dan karenanya menemui jalan buntu dalam pertumbuhan pribadinya.
Terapi menyajikan intervensi dan tantangan yang diperlukan, yang bisa membantu individu memperoleh pengetahuan dan kesadaran sambil melangkah menuju pertumbuhan. Dengan mengakui dan mengalami penghambat-penghambat pertumbuhannya, maka kesadaran individu akan penghambat-penghambat itu akan meningkat sehingga dia kemudian bisa mengumpulkan kekuatan guna mendapatkan keberadaan yang lebih otentik dan vital.
Terapi Gestalt memiliki beberapa sasaran penting yang berbeda. Sasaran dasarnya adalah menantang klien agar berpindah dari "didukung oleh lingkungan" kepada "didukung oleh diri sendiri". Menurut Perls (1969), sasaran terapi adalah menjadikan pasien tidak tergantung pada orang lain, menjadikan pasien menemukan sejak awal bahwa dia bisa melakukan banyak hal, lebih banyak daripada apa yang dipikirkannya.