Beberapa rekan blogger ada yang pernah melontarkan pertanyaan yang bunyinya lebih kurang seperti ini: "Yakin bisa masuk surga?". Dalam hati dan melalui tulisan ini saya jawab Insyaallah. Saya memakai nama Makhluk Surga bukan bermaksud ingin menyombongkan diri bahwa saya pasti akan masuk surga.
Bagi saya nama Makhluk Surga adalah sebuah doa. Bisa sobat bayangkan jika dalam profil saya, saya memakai nama Makhluk Neraka. Wah bisa-bisa blog ini gak ada yang mau berkunjung karena dengernya aja udah serem. Dan dalam artikel Manusia Secara Genetika Adalah Makhluk Surga sudah dijelaskan bahwa sejatinya (secara genetika) manusia itu adalah Makhluk Surga.
Hal ini bisa kita pahami dengan perumpamaan seperti ini: Misalnya ada orang Padang yang tinggal di Jakarta, walaupun dia sudah menjadi bagian dari warga Jakarta tapi tetap saja orang akan memanggil dia orang Padang bukan orang Jakarta. Jadi kalau saya menggunakan nama Makhluk Surga adalah sah-sah saja (versi saya). Anda pun boleh memakainya karena itu adalah sebuah doa yang mudah-mudahan terkabul.
Karena saya yakin bahwa dunia ini bukan tempat kita sebenarnya. Dunia ini adalah sebuah perhentian sementara atau istilahnya hanya untuk "mampir ngombe". Di dunia ini antara Keinginan, Pencapaian/ Hasil, dan Perasaan yang kita alami saat keinginan tersebut tercapai sering tidak sinkron. Kadang kita menginginkan sesuatu, tapi setelah keinginan tersebut tercapai belum tentu memberikan rasa bahagia buat kita. Anda mungkin pernah punya keinginan untuk memiliki sejumlah uang, tapi setelah mendapatkannya uang tersebut justru menjadi sumber masalah baru. Sedangkan di surga nanti, Keinginan-Hasil-Perasaan Bahagia, adalah sebuah mata rantai yang harmonis dan abadi.
Bagi saya nama Makhluk Surga adalah sebuah doa. Bisa sobat bayangkan jika dalam profil saya, saya memakai nama Makhluk Neraka. Wah bisa-bisa blog ini gak ada yang mau berkunjung karena dengernya aja udah serem. Dan dalam artikel Manusia Secara Genetika Adalah Makhluk Surga sudah dijelaskan bahwa sejatinya (secara genetika) manusia itu adalah Makhluk Surga.
Hal ini bisa kita pahami dengan perumpamaan seperti ini: Misalnya ada orang Padang yang tinggal di Jakarta, walaupun dia sudah menjadi bagian dari warga Jakarta tapi tetap saja orang akan memanggil dia orang Padang bukan orang Jakarta. Jadi kalau saya menggunakan nama Makhluk Surga adalah sah-sah saja (versi saya). Anda pun boleh memakainya karena itu adalah sebuah doa yang mudah-mudahan terkabul.
Karena saya yakin bahwa dunia ini bukan tempat kita sebenarnya. Dunia ini adalah sebuah perhentian sementara atau istilahnya hanya untuk "mampir ngombe". Di dunia ini antara Keinginan, Pencapaian/ Hasil, dan Perasaan yang kita alami saat keinginan tersebut tercapai sering tidak sinkron. Kadang kita menginginkan sesuatu, tapi setelah keinginan tersebut tercapai belum tentu memberikan rasa bahagia buat kita. Anda mungkin pernah punya keinginan untuk memiliki sejumlah uang, tapi setelah mendapatkannya uang tersebut justru menjadi sumber masalah baru. Sedangkan di surga nanti, Keinginan-Hasil-Perasaan Bahagia, adalah sebuah mata rantai yang harmonis dan abadi.