Bagaimana perasaan Anda ketika melihat perilaku anak yang nakal, susah diatur, susah makan, atau barangkali anak tersebut terbiasa berkata kasar dan kotor? Bagaimana pula perasaan Anda ketika melihat perilaku anak yang sopan, rajin belajar, menurut kepada kedua orang tua?
Saya yakin Anda akan lebih senang menjawab pertanyaan yang kedua bukan? Yah...siapa yang tak senang apabila melihat anak-anak tumbuh dengan riang, sehat, perilakunya menggemaskan. Lain halnya jika perilaku anak tidak wajar atau diluar kendali orang tua, tentu sangat merepotkan dan membuat orang tua kesal.
Saya yakin Anda akan lebih senang menjawab pertanyaan yang kedua bukan? Yah...siapa yang tak senang apabila melihat anak-anak tumbuh dengan riang, sehat, perilakunya menggemaskan. Lain halnya jika perilaku anak tidak wajar atau diluar kendali orang tua, tentu sangat merepotkan dan membuat orang tua kesal.
Namun yang harus kita sadari adalah apapun yang terjadi dan dilakukan anak menurut sebagian besar kajian menyatakan bahwa baik buruknya anak 90 persen ada pada orang tua, lebih tepatnya adalah cara orang tua mendidik anak-anaknya. Anak yang dididik dengan cara yang benar akan tumbuh dan berkembang secara wajar.
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan orang tua :
- Kurangi Porsi Cacian, Perbanyak Pujian Kepada Anak. Terkadang ketika kita bertemu dengan anak yang nakal, beringasan, berkata tidak sopan kita cenderung mencaci dan memarahi si anak tanpa kita pahami dulu latar belakang si anak. Anak yang tumbuh bersama orang tua yang penuh perhatian dan kasih sayang tentu akan berbeda dengan anak yang tumbuh dan berkembang dari keluarga yang broken home atau orang tua yang notabene cuek terhadap anak. Anak yang terlalu sering diomel-omelin, dicaci maki tentu akan tumbuh menjadi anak yang pendendam dan kurang memilik rasa percaya diri dan respect terhadap orang lain. Karena itu pujian dan penghargaan adalah hal yang lebih bermanfaat bagi si anak.
- Kenali Bakat Anak Sejak Dini. Kita bisa melakukan banyak cara untuk memahami apa sesungguhnya potensi besar anak. Misalnya dengan menyodorkan suatu benda dan kita lihat bagaimana reaksi anak terhadap benda tersebut. Jika anak diberikan benda seperti bola kemudian anak bereaksi cepat dan terlihat senang dengan benda bernama bola itu, maka kemungkinan besar anak hobi dengan permainan sepakbola ketika dia tumbuh besar nanti.
- Beri Contoh Bukan Perintah. Dengan memberikan contoh yang baik anak akan menjalani aktivitas dan hobi-hobi positif dengan sepenuh hati dan bisa menjadi bekal untuk kehidupan si anak ketika dewasa. Jika Anda ingin anak Anda gemar membaca dan belajar berilah pancingan yang positif misalnya dengan menyediakan koran, majalah, buku yang sifatnya umum di meja yang biasa dilewati anak ketika sedang beraktivitas. Anda juga minimal harus membaca koran atau majalah tersebut untuk memancing hasrat si anak.
- Cipatakan Susana Makan Yang Hangat dan Akrab. Kita tentu sering mendengar anak yang susah makan dan lebih suka ngemil atau jajan bersama teman-temannya. Menurut para ahli psikologi anak mengatakana bahwa susana makan yang hangat dan akrab membuat anak memiliki nafsu makan yang baik. Mungkin ini berat bagi keluarga yang terlalu sibuk dengan pekerjaan terutama mereka yang hidup di kota-kota besar. Ini bukan pilihan tapi yang terpenting adalah niat Anda. Tidak perlu waktu yang lama untuk membangun suasana makan yang akrab, yang terpenting ketika ada kesempatan jangan disia-siakan.
Mudah-mudahan cara mendidik anak tersebu bisa bermanfaat untuk kita semua. Anak yang sehat secara jiwa dan raga tentu harapan kita bersama, karena anak adalah pewaris masa depan bangsa.